Secara harafiah Depth of Field (DOF) berarti kedalaman ruang. Di dunia fotografi, DOF secara teknis berarti rentang atau variasi jarak antara kamera dengan subjek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman (fokus) gambar yang masih dapat diterima (tidak blur). Dengan kata lain, DOF digunakan untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang mendapatkan perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman (fokus). DOF bisa tebal, bisa tipis, tergantung kebutuhan atau efek yang diinginkan.
DOF tipis sangat berguna untuk membuat obyek yg dipotret menjadi lebih standout karena perbedaan tingkat ketajaman yg cukup signifikan antara foreground - obyek - background, di mana foreground dan background menjadi out of focus (blur/bokeh). Umumnya digunakan untuk foto manusia, still life, dan macro.
DOF yg tebal sering digunakan untuk foto2 landscape atau arsitektur, di mana perbedaan tingkat ketajaman tidak terlalu banyak antara foreground - obyek - background.
Tebal-tipisnya DOF dipengaruhi beberapa hal:
Apperture atau f/stop (semakin gede apperture, DOF semakin tipis, berlaku sebaliknya, yaitu apperture makin kecil, DOF makin tebal)
Focal length (semakin panjang lensa, DOF semakin tipis, berlaku sebaliknya)
Jarak obyek ke kamera (semakin dekat, DOF semakin tipis, berlaku sebaliknya
Secara umum, Depth Of Field dipengaruhi oleh 3 hal yaitu :
*Jarak fokus utama dari kamera
*Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan kuadrat jarak objek. Jika kita mengubah
jarak antara kamera dengan objek sebesar 3x (lebih jauh – dengan menggeser kamera
mundur dari posisi semula) maka lebar ruang tajam akan menjadi 9x lebar semula.
* Bukaan diafragma
* Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan diafragma. Contoh: jika diafragma
dinaikkan 2 stop dari f/8 ke f/16, maka lebar ruang tajam akan menjadi 2x lebar semula.
* Panjang fokus lensa yang digunakan
*Lebar ruang tajam berbanding terbalik dari kuadrat panjang fokus. Dengan kata lain,
lebar ruang tajam akan menjadi 4x lebar semula jika kita mengubah lensa dari 100mm
ke 50mm (panjang fokus lensa setengah dari semula).
Semakin lebar sudut lensa maka semakin luas daerah ruang tajamnya. Ini artinya,
ketika kamera di-zoom out, objek yang kita shoot akan semakin leluasa untuk bergerak
maju ataupun mundur dalam jarak tertentu dari kamera dan masih terlihat tajam/fokus.
Ruang tajam yang sempit dalam pengambilan gambar telephoto, disebut juga DoF
sempit, sedangkan ruang tajam yang luas dalam pengambilan gambar wide disebut juga
DoF luas.
Semakin membuka diafragma, semakin sempit daerah ruang tajamnya. Ini berarti, mengatur fokus dalam situasi pencahayaan yang kurang akan lebih problematis dikarenakan diafragma harus membuka lebar dan objek tidak akan leluasa untuk bergerak mendekat atau menjauh dari kamera karena akan keluar dari fokus (out of focus).
Kombinasi antara telephoto (zoom in all the way) dan diafragma yang membuka lebar, akan mengakibatkan ruang tajam yang sempit. Satu contoh, saat pengambilan gambar telephoto (tight shot) seorang penyanyi yang melakukan konser pada malam hari dengan pencahayaan yang minim, kita harus berhati-hati dalam mengatur fokus, karena sedikit saja penyanyi tersebut bergerak mendekat atau menjauh dari kamera, maka dia akan mudah untuk keluar dari fokus.
Depth of field dengan fokus tengah Depth of field dengan fokus depan
Info lebih lengkap Download aja filenya DISINI
0 komentar:
Posting Komentar